RISIKO RESESI

Menkeu: Dunia Pasti Resesi Tahun Depan, Bagaimana Indonesia?

Kenaikan suku bunga acuan di sejumlah negara membuat bayang-bayang resesi ekonomi dunia kian nyata.

By | Senin, 26 September 2022 21:49 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Tangkapan Youtube)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Tangkapan Youtube)

JAKARTA, BELASTING—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengungkit soal resesi ekonomi yang diperkirakan terjadi pada 2023. Lantas, bagaimana dengan nasib Indonesia?

Menkeu mengatakan kenaikan suku bunga acuan di bank sentral sejumlah negara membuat bayang-bayang resesi ekonomi dunia semakin nyata.

Sikap bank sentral AS, The Fed, yang mengerek suku bunga acuan 75 basis poin (bps) dari 2,25%-2,5% menjadi 3-3,25% pada September 2022 turut memantik gejolak berbagai bank sentral dunia.




"Kenaikan suku bunga cukup ekstrem bersama-sama, maka dunia pasti resesi pada 2023," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/9/2022).

Menurut Menkeu, suku bunga acuan bank sentral Inggris sudah naik 200 basis poin selama 2022. Begitu pula dengan Amerika Serikat (AS) yang sudah naik 300 bps sejak awal tahun.

"Suku bunga AS sudah 3,25%, sudah naik 300 bps, ini terutama karena rapat September ini mereka menaikkan lagi dengan 75 bps. Ini merespons inflasi AS 8,3%," ungkapnya.



Bank Indonesia (BI) pun memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25%.

Suku bunga deposit facility juga naik sebesar 50 bps menjadi 3,5%, sedangkan suku bunga lending facility naik sebesar 50 bps menjadi 5%.

Meski begitu, Sri Mulyani percaya diri dengan menyebut perekonomian Indonesia masih cukup sehat dan aman dari ancaman resesi.

Hal itu didasarkan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 yang berada di jalur positif dan inflasi yang masih terkontrol.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01% pada kuartal I 2022 lalu. Inflasi pun masih terkendali di level 4,35% pada Juni kemarin.

Sri Mulyani bahkan mengklaim daya tahan ekonomi Indonesia lebih kuat ketimbang negara-negara lain yang sudah masuk resesi, seperti AS hingga China yang ekonominya melambat pada kuartal II 2022.

Dengan begitu, Ani berani mengulang pernyataannya tentang peluang resesi Indonesia yang diklaim sangat kecil. "Indonesia masuk negara yang terjadinya resesi sangat kecil," katanya, awal Agustus lalu. (Isa)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :