JAKARTA,BELASTING - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjalin kerja sama dengan otoritas pemeriksa Polandia/NIK dalam melakukan audit menggunakan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK).

Anggota III BPK, Achsanul Qosasi memimpin delegasi auditor Indonesia bertemu langsung dengan Presiden NIK Polandia, Marian Banas. Menurutnya, BPK dan NIK sudah pernah menjalin kerja sama pada 2008 dan pertemuan langsung akan meningkatkan kerja sama kedepannya.

Skema kerja sama akan ditingkatkan dan diperkuat dengan NIK Polandia adalah  pembahasan mengenai pendekatan dan metodologi pemeriksaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

"Selain melalui platform kerja sama bilateral, NIK juga telah memberikan masukan yang berharga bagi pengembangan kelembagaan BPK melalui pelaksanaan Peer Review pada 2014 dan 2019," katanya dikutip pada Jumat (14/10/2022).

Achsanul Qosasi menjabarkan pentingnya kerja sama dengan NIK dalam meningkatkan kapasitas BPK melakukan audit memanfaatkan perkembangan teknologi. Hal tersebut juga mendukung agenda dalam rencana strategis BPK 2020-2024.

Renstra BPK itu enetapkan pengembangan dan pemanfaatan Big Data Analytics atau BIDICS sebagai upaya persiapan dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat. 

"Pengembangan BIDICS merupakan strategi pemanfaatan TI untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan melalui pendekatan e-audit," paparnya.

Dia berharap kunjungan langsung BPK ke otoritas auditor Polandia mampu meningkatkan kerja sama diantara dua lembaga pemeriksa. Nantinya, kerja sama diharapkan mampu meningkatkan kualitas BPK dan NIK dalam melakukan tugas pemeriksaan.

"Pertemuan ali ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerja sama yang telah terjalin antara BPK dan NIK, sekaligus dapat meningkatkan kapasitas pemeriksaan berbasis TI di kedua institusi," ulasnya. (das)