Analisis Big Data dan Lab Digital Forensik Digunakan BPKP Cegah Kerugian Keuangan Negara
JAKARTA,BELASTING - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengoptimalkan instrumen teknologi informasi dan komunikasi dalam melakukan upaya pengawasan.
Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan potensi kecurangan dalam pengelolaan keuangan negara tidak sebatas pada lingkungan internal pemerintah. Indikasi kecurangan juga bisa melibatkan sektor bisnis swasta.
Oleh karena itu, proses bisnis pengawasan mengandalkan kemampuan analisis dan olah data secara digital. Instrumen pertama yang digunakan dalam melakukan pengawasan menggunakan big data analytic.
"BPKP melalui Big Data Analytic berhasil mengungkap fakta-fakta menarik mengenai tata Kelola bisnis yang bergerak di industri strategis," katanya dikutip Sabtu (10/12/2022).
M. Yusuf Ateh mengungkapkan dengan teknik pengolahan data tersebut, BPKP mampu mengungkap sederet fakta dan berbagai dugaan permasalahan yang timbul. Kemudian memetakan risiko kecurangan.
Analisis risiko nantinya dijadikan bahan identifikasi dan menemukan indikasi aliran dana dalam rangka asset tracing dan recovery atas kerugian keuangan negara/ korporasi yang timbul akibat kecurangan.
Rangkaian analisis big data tersebut didukung dengan kehadiran laboratorium digital forensic untuk mendeteksi dan menangani kecurangan yang menimbulkan kerugian pada keuangan negara.
"Laboratorium digital forensic BPKP mendukung upaya proses deteksi dan penanganan kecurangan yang dibutuhkan penyidik aparat penegak hukum," paparnya.
Pada sisi pencegahan, BPKP menggunakan instrumen FCP atau Fraud Control Plan sebagai suatu sistem pengendalian di organisasi yang dirancang untuk mencegah, menangkal dan mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan. (das)
KOMENTAR
Silahkan berikan komentar dengan baikTulis Komentar Anda :
TERPOPULER
-
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Berlaku Curang, Tiga Pompa SPBU di Jalur Mudik Kena Segel
-
PABRIK COREBOARD PAPER
Indonesia Royal Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat