Awal Semester II/2022 Bea Cukai Setor Rp185,1 Triliun ke Kas Negara
JAKARTA, BELASTING—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan penerimaan kepabeanan dan cukai pada awal semester II/2022, tepatnya periode Januari-Juli terkumpul sejumlah Rp185,1 triliun.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan realisasi tersebut mencapai 61,9% dari target penerimaan dalam Perpres 98/2022. Adapun kinerja kepabeanan dan cukai tumbuh sebesar 31,1% secara tahunan (year on yeay/yoy).
“Jadi pertumbuhan 31,1% itu adalah pertumbuhan yang tetap tinggi untuk bea cukai,” ujarnya dalam Konpers APBN edisi Agustus, pada Kamis (11/8/2022).
Sri Mulyani memaparkan 3 komponen penerimaan kepabeanan dan cukai. Pertama, realisasi bea masuk sampai akhir Juli 2022 terkumpul sejumlah Rp 27,35 triliun. Angka penerimaan itu tumbuh sebesar 31,5% yoy.
Adapun kinerja bea masuk dipengaruhi kinerja impor nasional yang tumbuh lantaran tingginya harga komoditas dan BBM.
Menkeu juga menyebutkan bahwa sektor transportasi dan konstruksi mulai membaik dan menghasilkan bea masuk dari gas, kendaraan, atau industri pengolahan yang membutuhkan barang impor.
Kedua, realisasi bea keluar sejumlah Rp31,41 triliun atau tumbuh sebesar 97,84% yoy. Sri Mulyani menerangkan pertumbuhan dan penerimaan bea keluar didorong oleh kebijakan dan harga CPO.
Dia menjelaskan pertumbuhan bea keluar bulan Mei anjlok negatif 56,5% akibat larangan ekspor pada bulan sebelumnya. Namun setelah normalisasi, kata Sri Mulyani, bea keluar mulai pulih dan bisa bertumbuh.
Terakhir, penerimaan dari cukai hasil tembakau (CHT) terkumpul sejumlah Rp122,14 triliun atau tumbuh sebesar 20,63% yoy. Sri Mulyani menuturkan kinerja pertumbuhan dipengaruhi kenaikan tarif tertimbang rokok sebesar 12% pada tahun ini.
Sejak saat itu, sambung Menkeu, mulai terlihat dampak kenaikan tarif CHT dari sisi produksi, sebab hasil tembakau mengalami penurunan. Adapun produksi rokok terpantau menurun sejak Mei lalu hingga negatif 4,8% years to date (ytd).
“Artinya kebijakan untuk kenaikan tarif CHT memang untuk mengendalikan produksi dan konsumsi itu, dalam hal ini mencapai sesuai dengan yang diharapkan,” tutur Sri Mulyani. (das)
KOMENTAR
Silahkan berikan komentar dengan baikTulis Komentar Anda :
TERPOPULER
-
NERACA PERDAGANGAN
Ekspor Februari 2024 Turun, Surplus Dagang RI Kian Menipis
-
THR dan GAJI KE-13
Pemerintah Cairkan THR dan Gaji ke-13, Cek Jadwal Pembayarannya
-
PENGHILIRAN SAWIT
Presiden Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah Pujakesuma
-
ASISTENSI UKM
Infiniti Sumber Alam Ekspor Perdana Kelapa dari Kendari