JAKARTA, BELASTING—Dua unit vertikal Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu menggelar operasi gempur rokok ilegal dan menyita sedikitnya 1,51 juta batang rokok polos tanpa pita cukai.

Kasubdit Humas dan Penyuluhan DJBC Hatta Wardhana menerangkan operasi itu utamanya dilaksanakan guna mengamankan penerimaan negara dan menciptakan kesetaraan bagi industri rokok dalam negeri.

“Upaya represif yang kami lakukan berupa penindakan terhadap rokok ilegal, seperti yang terlaksana di Pamekasan dan Banjarmasin,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Senin (5/12/2022).

Hatta menyampaikan Bea dan Cukai Maduka bekerja sama dengan Pemda dan aparat setempat saat menggelar operasi gempur di Jembatan Suramadu arah ke Surabaya.

Dia menuturkan petugas Bea dan Cukai menargetkan kendaraan roda empat seperti truk, van, engkal bak, dan sejenisnya sebagai sasaran operasi.

Dari operasi gempur di Jembatan Suramadu, petugas mengamankan satu kendaraan beserta supirnya yang kedapatan mengangkut 1,38 juta batang rokok ilegal tanpa pita cukai.

“[Ada] potensi kerugian negara sebesar Rp985 juta dan aksi ini diduga melanggar UU Cukai. Untuk penyelidikan lebih lanjut, seluruh barang dan supir dibawa ke Kantor Bea Cukai Madura,” kata Hatta.

Sementara itu, Bea dan Cukai Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggerebek sebuah perusahaan jasa titipan (PJT) dan menyita 137.600 batang rokok polos. Hatta menyebutkan ada potensi kerugian negara sejumlah Rp105 juta dari aksi ilegal di PJT.

“Tak lupa kami mengimbau masyarakat yang mempunyai informasi tentang indikasi peredaran rokok ilegal, untuk dapat menghubungi layanan informasi Bea Cukai atau kantor pengawasan Bea Cukai setempat,” tutup Hatta. (das)