JAKARTA,BELASTING - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan permohonan maaf terkait dengan piala lomba yang ditagih pajak impor oleh petugas Bea Cukai bandara.

Staf Khusus Menkeu Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo menyampaikan permohonan maaf kepadal Fatimah Zahratunnisa. Menurutnya, Kemenkeu berkomitmen untuk menindaklanjuti kejadian yang terjadi pada 2015.

"Mbak @zahratunnisaf, mewakili Kemenkeu, kami memohon maaf secara tulus atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sungguh berempati dan menyesalkan kejadian ini. Doa kami mbak Zahra semakin sukses. Kami berkomitmen utk terus melakukan perbaikan pelayanan," tulis akun Twitter @prastow dikutip Selasa (21/3/2023).

Yustinus menjelaskan upaya komunikasi sudah dibuka oleh Kemenkeu dan Ditjen Bea Cukai. Isinya menanyakan detail informasi tentang kejadian yang tidak menyenangkan tersebut.

Menurutnya, Kemenkeu membutuhkan data yang lengkap perihal kejadian yang menimpa Fatimah. Baru kemudian menetapkan hukuman kepada pegawai yang tidak menjalankan tugas secara profesional.

Fatimah kemudian menyampaikan respons curhat yang disampaikan melalui media sosial sebagai bentuk sakit hati yang tersisa karena tidak diperlakukan dengan baik oleh petugas Bea Cukai Kemenkeu.  

"Terima kasih pak. Tweet saya murni dari sisa sakit hati orang yang merasa tidak diapresiasi pencapaiannya. Saran saya untuk membenahi aturan pajak hadiah hasil prestasi dengan bukti surat lengkap dan jelas untuk dibebaskan pajak sebagai sedikit bentuk apresiasi," ulasnya.

Sebelumnya, curhat Fatimah di Twitter menjadi viral karena piala hasil lomba di Jepang ditagih pajak impor senilai Rp4 juta. Selain itu, dia juga sempat diminta bernyanyi di hadapan petugas Bea Cukai untuk membuktikan klaim piala tersebut. (das)