JAKARTA, BELASTING – Google akhirnya membangkang aturan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mendaftar di sistem OSS (Online Single Submission).

Sampai deadline terakhir kemarin, 20 Juli 2022, perusahaan mesin pencari itu tidak juga mendaftar.

Hari ini, 21 Juli 2022, sampai berita ini ditulis nama Google belum juga tercantum di situs pse.kominfo.go.id

Sebaliknya, Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) asing lain seperti Facebook, Telegram, Whatsapp, Tiktok, Netflix, dan Spotify, memilih kooperatif dan sudah terdaftar di situs pse.

Sejauh ini belum ada penjelasan dari Google terkait pembangkangan ini.

Sekadar informasi, sebelumnya Kominfo mengeluarkan aturan bahwa PSE baik asing maupun domestik, harus mendaftarkan diri ke sistem OSS.

Batas terakhir pendaftaran adalah 20 Juli 2022.

Ketika itu Kominfo bahkan mengancam, PSE yang tidak mendaftar hingga tanggal 20 Juli, maka pada tanggal 21 Juli 2022 aksesnya akan diblokir di Indonesia.

Ini disampaikan Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, dalam konferensi pers pada 27 Juni 2022 lalu.

“Maaf, kita harus memblokir. 20 Juli kan batas terakhir pendaftaran, berarti 21 Juli blokir,” katanya ketika itu.

Hanya kemudian Kominfo melunak.

Semuel kembali menggelar konferensi pers pada 19 Juli 2022 dan pernyataannya berubah. Tidak lagi akan diblokir pada 21 Juli bila belum mendaftar, melainkan akan ditegur dulu, lalu didenda, baru terakhir diblokir.

"Ada tiga tahapannya. Pertama teguran, kedua denda, dan ketiga adalah pemblokiran," katanya.

Pemblokiran itu juga tidak bersifat permanen.

Menurut Semuel, bila PSE yang diblokir akhirnya mendaftar, maka blokir akan dicabut dan layanannya akan kembali beroperasi normal.

Jadi, bagaimana ini Kominfo atas pembangkangan Google? (bsf)