KEBIJAKAN EKONOMI

Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Hilirisasi Buat APBN Makin Sehat

Hilirisasi industri ekstraktif akan berdampak nyata pada setoran pajak, dividen dan royalti

By | Rabu, 07 September 2022 11:01 WIB

Presiden Joko Widodo (tangkapan layar)
Presiden Joko Widodo (tangkapan layar)

JAKARTA,BELASTING - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya hilirisasi kegiatan pertambangan bagi ekonomi dan anggaran negara.

Presiden Jokowi menyampaikan butuh konsistensi untuk melakukan hiliriasi sumber daya alam. Menurutnya, menyetop ekspor bahan mentah seperti nikel akan terus diperluas pada komoditas SDA Indonesia lainnya.

"Kalau ini konsisten dilakukan saya yakin PDB kita pada 2030 sudah di atas US$3 triliun," katanya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia pada Rabu (7/9/2022).




Presiden menyampaikan contoh nyata dari hilirisasi adalah peningkatan ekspor komoditas Nikel. Sebelum pemerintah menutup keran ekspor bahan mentah nikel, nilai ekspor hanya US$1,1 miliar.

Setelah dilakukan hilirisasi dengan pembangunan smelter pengolahan nikel dan turunan membuat nilai ekspor pada 2021 mencapai US$20,9 miliar atau meningkat 19 kali lipat dibandingkan hanya ekspor bahan mentah.

Selain itu, hiliriasi juga akan berdampak positif pada anggaran negara khususnya pada pendapatan pajak dan nonpajak. Menurutnya, setoran pajak usaha tambang seperti Freeport masih bisa ditingkatkan lagi.



Jokowi menyatakan kontribusi Freeport ke kas negara baru 62% dari keuntungan kegiatan operasional tambang. Setoran tersebut berasal dari pembayaran pajak, dividen dan royalti.

"Kalau bisa ditambah mitra-mitranya bisa dapat 70%. Kalau semua usaha tambang kontribusi sebesar itu APBN kita akan makin sehat," paparnya. (das)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :