KENAIKAN HARGA BBM

Meski Naikkan BBM, Jokowi Harap Inflasi di Bawah 5%

Kementerian Keuangan sebelumnya memprediksi inflasi akan mencapai 6,6% hingga 6,8%.

By | Selasa, 13 September 2022 12:19 WIB

Presiden Joko Widodo (Foto: instagram @Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Foto: instagram @Jokowi).

JAKARTA, BELASTING -- Presiden Joko Widodo mengharapkan agar inflasi tahun ini bisa ditekan hingga di bawah 5%.

Ini disampaikan Jokowi dalam rapat pengendalian inflasi bersama para kepala daerah di istana Negara, Senin (12/9/2022).

Jokowi mengatakan kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan inflasi sebesar 1,8%.




Dampak itulah yang tidak diinginkan.

"Saya melihat dampak [kenaikan BBM] terhadap inflasi diperkirakan akan tambah 1,8%, dan ini yang kita tidak mau," kata Jokowi dalam sambutannya.

"Oleh sebab itu saya minta gubernur, bupati, wali kota agar daerah bersama pemerintah pusat bersama-sama seperti saat kita bekerja serentak dalam mengatasi Covid-19. Saya yakin insya Allah bisa kita lakukan, sehingga inflasi di tahun ini kita harapkan bisa dikendalikan di bawah 5%," tambahnya.



Jokowi juga mengatakan daerah bisa menekan laju inflasi dengan memberikan subsidi sebesar 2% dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH).

"Ini 2% bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka menyelesaikan akibat dari penyesuaian harga BBM. 2% bentuknya bisa bansos, terutama pada rakyat yang sangat membutuhkan, nelayan misalnya harian menggunakan solar bisa dibantu dengan mensubsidi mereka, ojek misalnya ini juga menggunakan BBM bisa dibantu dari subsidi ini," katanya lagi.

Dalam catatan Belasting, keinginan agar inflasi bisa di bawah 5% ini termasuk sulit dicapai.

Pasalnya sebelum BBM naik saja, inflasi pada Juli 2022 sudah mencapai 4,94%, nyaris tembus 5%.

Meski pada Agustus 2022, inflasi turun jadi 4,69%.

Selain itu Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan juga  mematok target berbeda, yaitu agar inflasi maksimum di bawah 7%.

Ini karena BKF menghitung kenaikan BBM akan mengerek inflasi ke angka 6,8%.

Ini disampaikan Kepala BKF, Febrio Nathan Kacaribu, Senin pekan lalu (5/9/2022), dua hari setelah Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM.

"Kami sudah hitung kenaikan harga BBM ini dampaknya 1,9% ke inflasi. Maka kisarannya [inflasi] tahun ini sekitar 6,6% hingga 6,8%," katanya.

Febrio juga menyatakan pemerintah akan berusaha menjaga inflasi agar tidak melampaui 7%.

Caranya dengan menjaga kelancaran pasokan dan distribusi bahan makanan oleh Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPIP-TPID), hingga harga tidak naik dan inflasi bisa ditekan.

"Bahan pangan dipastikan selalu ada, dijaga distribusinya. Ini harapannya agar masih bisa di bawah 7% untuk inflasi sampai akhir tahun," katanya. (bsf)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :