KEBIJAKAN FISKAL

Pemerintah Tawarkan Obligasi ORI22, Bunga 5,95%

Pemerintah kembali tarik utang, kali ini dari investor ritel domestik

By | Senin, 26 September 2022 13:11 WIB

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman (tangkapan layar)
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman (tangkapan layar)

JAKARTA, BELASTING—Pemerintah resmi menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022 dan mulai ditawarkan saat peluncuran pada hari ini, Senin, 26 September 2022.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan masa penawaran ORI022 akan berakhir pada 20 Oktober 2022, tepatnya pukul 10.00 WIB.

“Dari sisi return-nya, kami menawarkan untuk ORI022 itu 5,95% [per tahun]. Itu angka yang sangat sangat menarik dan sangat kompetitif. Anda bisa bandingkan, 5,95% tenornya 3 tahun, ini sifatnya fixed sampai dengan 3 tahun,” ujarnya saat acara peluncuran ORI022, Senin (26/9/2022).




Untuk diketahui, surat berharga negara (SBN) ritel dengan seri ORI022 diterbitkan dengan tingkat kupon sebesar 5,95% per tahun. Adapun jenis kuponnya adalah tetap alias fixed rate.

ORI022 resmi ditawarkan pada 26 September hingga 20 Oktober 2022 dengan tenor 3 tahun. Instrumen ORI tersebut akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2025.

DJPPR mengatur minimum pemesanan ORI022 di angka Rp1 juta dan maksimum pemesanan senilai Rp5 miliar. Adapun pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 per bulannya.



Selain itu, ORI022 dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya antar investor domestik yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal (Single Investor Identification/SID).

Luky menjelaskan proses pembelian ORI022 dilakukan secara online. Bagi yang hendak berinvestasi, sambungnya, pendaftaran, pemesanan dan pembayaran semua dilakukan melalui sistem elektronik.

Saat ini, ada 30 mitra distribusi yang dapat melayani pemesanan ORI022 secara online. Itu terdiri dari 18 bank umum, 5 perusahaan efek, dan 7 perusahaan financial technology. Adapun daftarnya bisa dilihat melalui laman djppr.kemenkeu.go.id.

“ORI ini dipakai untuk membiayai, membangun negeri, jadi bisa bilang bahwa Insya Allah dengan beli ORI022 itu juga kita ikut membangun negeri,” tutur Luky. (das)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :