KEBIJAKAN MONETER

Wanti-wanti Gubernur BI Soal Tantangan Ekonomi RI 2023

Gerak ekonomi RI tahun depan bakal dipengaruhi gejolak pada tingkat global

By | Rabu, 14 Desember 2022 11:51 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (tangkapan layar)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (tangkapan layar)

JAKARTA, BELASTING—Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan sedikitnya terdapat 5 masalah perekonomian global yang perlu diwaspadai pada 2023.

Gubernur BI Perry mengatakan kelima permasalahan tersebut merupakan imbas dari permasalahan ekonomi global yang belum selesai tahun ini. Seperti halnya, keberlanjutan perang Rusia dan Ukraina.

Selain itu, dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, terjadinya penutupan akses alias lockdown di Tiongkok, serta terganggunya rantai pasokan global.




“Kewaspadaan yang pertama adalah pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun atau slow growth, risiko resesi di Amerika Serikat dan Eropa meningkat,” ujarnya dalam Seminar Nasional ISEI Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Perry kemudian melanjutkan, permasalahan kedua yang perlu diwaspadai adalah lonjakan inflasi atau high inflation. Dia menyebutkan inflasi melejit karena harga energi dan pangan global yang masih tinggi.

Ketiga, kenaikan suku bunga atau higher interest rate for longer dengan Fed Funds Rate (FFR) mencapai level 5%. Perry menerangkan kenaikan itu untuk merespon tingkat inflasi, dan BI memperkirakan angka tersebut akan tetap tinggi selama tahun 2023.



Keempat, menguatnya dolar Amerika Serikat. Gubernur BI menilai strong dolar yang terjadi akan menimbulkan tekanan dan depresiasi terhadap berbagai mata uang dunia, termasuk rupiah.

Kelima, di tengah kuatnya dolar AS, akan terjadi fenomena cash is the king. Perry menjelaskan itu adalah kondisi di mana para investor global akan menarik dananya dari pasar uang, lalu memindahkan asetnya menjadi cair atau liquid guna menghindari risiko.

“Dunia memang masih bergejolak dan oleh karena itu kita terus harus senantiasa waspada ada lima permasalahan global yang perlu kita hadapi ke depan,” tutur Perry. (das)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :