BELASTING, Jakarta–PT Sucofindo menggelar SCIence-Hackfest 2023 sebagai wujud komitmen dalam mengimplementasikan kepemimpinan teknologi serta merealisasikan industri 4.0.

SCIence–Hackfest (Sucofindo Hackathon Festival) merupakan kompetisi open innovation, yang mana peserta eksternal (kalangan mahasiswa dan komunitas teknologi) berkolaborasi dengan pihak internal (pegawai Sucofindo) untuk mengembangkan solusi inovatif berbasis teknologi 4.0.

Direktur Sumber Daya Manusia PT Sucofindo Johanes Nanang mengatakan SCIence–Hackfest 2023 ini merupakan wujud sinergi dari berbagai pihak sehingga para peserta dapat memperoleh wawasan, pengetahuan, dan dukungan dari sektor industri, termasuk industri digital.

"Ini akan meningkatkan kualitas dan daya saing, membangun sumber daya manusia yang inovatif dan terampil khususnya di bidang teknologi digital," katanya dalam siaran pers, Jumat (29/9/2023).

SCIence–Hackfest 2023 diawali dengan proses pendaftaran dimulai sejak Juli 2023 dan telah melalui serangkaian proses penjurian.

Menurutnya, sebanyak 60 tim dengan 171 partisipan yang telah mendaftar menjadi peserta program SCIence–Hackfest 2023. “Kami mengapresiasi antusias para peserta SCIence Hackfest ini."

Selanjutnya, terpilih sebanyak 20 finalis setelah melalui proses penjurian dari para ekspert teknologi. Para finalis ini berkesempatan memperoleh expert mentoring, digital bootcamp, serta berpeluang mendapat total hadiah hingga Rp150 juta.

Johanes Nanang menyampaikan bahwa output dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi karya nyata untuk diimplementasikan di berbagai industri perusahaan.

Komisaris PT Sucofindo Aditya Dhanwantara mengatakan SCIence-Hackfest 2023 adalah wujud komitmen perusahaan mendorong kreativitas dan ide-ide inovatif baik dari mahasiswa maupun komunitas teknologi, dan bersama Sucofindo mengembangkan solusi inovatif berbasis teknologi 4.0 dalam penyelesaian masalah strategis.

“Kegiatan ini merupakan momentum yang sangat penting bagi Sucofindo karena kepemimpinan teknologi merupakan salah satu pilar utama yang mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan di era yang terus berkembang ini,” ujar Aditya.

Selanjutnya, inovasi teknologi tidak sebatas mengadopsi teknologi terbaru, tetapi juga menciptakan solusi-solusi baru yang dapat mengubah cara beroperasi, berinteraksi, dan memberikan nilai tambah kepada stakeholders Sucofindo.

“Perkembangan teknologi memungkinkan kita tetap relevan, efisien, dan bersaing di pasar global yang terus berubah, sehingga hal tersebut dapat menciptakan kesempatan juga peluang agar perusahaan terus bertahan dan tumbuh melalui inovasi teknologi,” ujar Johanes Nanang.

Untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi saat ini, Sucofindo memiliki layanan otomasi dan digitalisasi untuk monitoring lingkungan. “Layanan ini merupakan komitmen kita dalam adaptasi keberlanjutan lingkungan,”kata Johanes Nanang.

Selain itu, dukungan Sucofindo dalam merealisasikan keberlanjutan lingkungan adalah layanan Sucofindo melalui program Green Generation, yang mana Sucofindo sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) GRK yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Sucofindo juga memiliki layanan jasa di bidang ESG improvement and consultation yang dapat membantu pelaku usaha dalam meningkatkan awareness serta reputasi perusahaan terhadap ESG rating sesuai kebutuhan investor dan/atau penjamin dana investasi pada tahap implementasi ESG Roadmap, serta assurance untuk laporan berkelanjutan.