Dies Natalis PKN STAN, Begini Pesan Sri Mulyani
JAKARTA, BELASTING—Menteri Keuangan Negara Sri Mulyani Indrawati memberikan pesan spesifik bagi para tenaga pendidikan dan mahasiswa PKN STAN.
Sri Mulyani mengatakan ada 3 jenis transformasi yang perlu dilakukan PKN STAN. Itu terdiri dari transformasi kelembagaan, fisik kampus, dan karakter individu calon pengelola keuangan negara.
“Kita sudah membentuk BLU PKN STAN, dan sejarahnya panjang ke belakang. BLU yang saya harapkan akan memperbaiki proses bisnis dalam transformasinya, [terutama] proses bisnis belajar dan mengajar,” ujarnya dalam acara puncak Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Jumat (29/7/2022).
Sri Mulyani menjelaskan materi mengenai keuangan negara sangat luas. Terlebih lagi saat pandemi, materi tentang keuangan pun bertambah, sebab terjadi banyak ketidakpastian dan perubahahan.
Keadaan seperti pandemi, sambung Sri Mulyani, menjadi tantangan sekaligus pembelajaran baru bagi pengelola keuangan negara. Oleh karena itu, proses belajar dan mengajar perlu dipertajam guna menghasilkan orang yang paling kompeten dan paling memiliki kekuasaan penuh atas ilmu.
Kedua, transformasi fisik kampus. Sri Mulyani menilai gedung, peralatan, serta sarana dan prasarana dalam lingkup kampus PKN STAN sudah sangat memadai.
Menurutnya, kondisi gedung jauh berbeda dibandingkan saat para eselon I Kementerian Keuangan menimba ilmu. Kini gedung sudah nyaman, katanya, untuk digunakan dalam proses belajar.
Dengan fasilitas yang sedemikian rupa, Sri Mulyani meminta PKN STAN mencetak calon pengelola keuangan negara yang andal. Ia menegaskan hasilnya harus 1000 kali lebih baik dibandingkan para pendahulu, dimana mereka belajar dengan kondisi fisik kampus yang tidak bagus.
Terakhir, transformasi karakter. Bagi Sri Mulyani, sosok pengelola keuangan negara adalah individu yang harus bisa dipercaya. Pasalnya, negara butuh individu dengan karakter yang berintegritas.
Sri Mulyani menuturkan pemahaman dan nilai tersebut harus tertanam di benak mahasiswa PKN STAN. Ia beranggapan integritas adalah dasar untuk menjalankan tugas keuangan negara, sehingga mencetak hasil yang kredibel dan akuntabel.
“Kalau bendahara negara tidak bisa dipercaya, di mana Anda melihat uang negara mulai gatel, otak, pikiran dan hati [terlintas untuk] ambil dikit-dikit sebagai uang saya, Anda gagal,” ungkap Menkeu. (das)
KOMENTAR
Silahkan berikan komentar dengan baikTulis Komentar Anda :
TERPOPULER
-
NERACA PERDAGANGAN
Ekspor Februari 2024 Turun, Surplus Dagang RI Kian Menipis
-
THR dan GAJI KE-13
Pemerintah Cairkan THR dan Gaji ke-13, Cek Jadwal Pembayarannya
-
PENGHILIRAN SAWIT
Presiden Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah Pujakesuma
-
ASISTENSI UKM
Infiniti Sumber Alam Ekspor Perdana Kelapa dari Kendari