CACAR MONYET

Cacar Monyet Bisa Ditangani jika Respons Pemerintah Serius

Wabah cacar monyet dapat dihentikan jika setiap negara merespons dengan serius

By | Jum'at, 29 Juli 2022 12:01 WIB

ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA, BELASTING—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta agar penanganan cacar monyet atau monkeypox yang melanda di sejumlah negara ditangani secara serius oleh lembaga kesehatan negara setempat.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah cacar monyet dapat dihentikan jika setiap negara, komunitas, dan individu merespons secara serius serta mengambil langkah-langkah untuk menghentikan penularannya dan melindungi kelompok rentan.

"Lebih dari 18.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan lebih dari 70 persen berasal dari kawasan Eropa, dan 25 persen dari Amerika," ujar Tedros Adhanom saat melakukan media briefing terkait wabah cacar monyer, dikutip Jumat (29/7/2022).




Saat ini wabah cacar monyet telah menimbulkan 5 kematian, dan sekitar 10 persen kasus dirawat di rumah sakit untuk penanganan nyeri yang diakibatkan oleh penyakit itu.

WHO menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (public health emergency of international concern/PHEIC) pada Sabtu lalu. PHEIC merupakan level peringatan tertinggi yang dapat dikeluarkan oleh badan kesehatan PBB tersebut.

Saat ini, wabah tersebut sebagian besar masih terkonsentrasi pada kelompok pria yang berhubungan seks dengan pria, tetapi itu tidak terjadi di semua tempat.



Menurut WHO, cacar monyet dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala, termasuk nyeri yang menyakitkan. Beberapa orang mengalami gejala serius yang memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan.

Mereka yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi termasuk wanita hamil, anak-anak, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan. Cara terbaik untuk menghindari terinfeksi adalah dengan mengurangi risiko paparan.

WHO sedang bekerja sama dengan negara-negara anggota dan UE dalam merilis vaksin dan dengan sejumlah mitra untuk menentukan mekanisme koordinasi global. WHO juga merekomendasikan vaksinasi tertarget bagi mereka yang terpapar cacar monyet dari seseorang, dan bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar.

Selain kawasan Eropa, kawasan Asia Tenggara juga sudah terdapat pasien cacar monyet. Namun, Kementerian Kesehatan RI mengaku belum ada satu pun pasien cacar monyet.

Sebelumnya terdapat 9 pasien yang diindikasikan terpapar cacar monyet. Namun setelah dilakukan penelitian di laboratorium, sampel suspect monkeypox dari 9 pasien tersebut negatif.

Berbeda dengan virus Covid-19, pasien cacar monyet lebih mudah terindikasi karena tanda-tanda penularan terlihat. (sds)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :