CACAR MONYET

Waspada, Penularan Cacar Monyet Terjadi Saat Sudah Bergejala

Penyakit cacar monyet atau monkeypox atau Clade tidak seganas virus Covid-19.

By | Senin, 22 Agustus 2022 17:28 WIB

ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA, BELASTING-Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan penyakit cacar monyet atau monkeypox atau Clade tidak seganas virus Covid-19.

Meskipun Indonesia sudah ditemukan kasus perdana penyakit ini, namun masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik.

"Penularan cacar monyet jauh lebih sulit dibandingkan Covid-19. Meski cacar monyet sudah terjadi di dunia sebanyak 35 ribu kasus yang terindentifikasi positif, tapi jauh dibandingkan Covid-19 yang jumlaahnya jutaan disaat yang sama," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin (22/8/2022). 




Menurut Budi, penularan cacar monyet terjadi pada saat sudah bergejala. Gejala yang umumnya timbul pada pasien cacar monyet ditandai dengan bintik dan bernanah.

"Kalau belum keluar bintik, dia tidak menular. Sehingga menghindarinya jauh lebih mudah," katanya.

Menurut Budi penularan cacar monyet tidak semudah Covid-19 yang bisa menginfeksi dalam kurun waktu inkubasi virus maksimal 14 hari melalui droplet atau cairan mulut. Sementara cacar monyet harus ada kontak fisik dengan pasien.



"Kalau orang sakit dan sudah bintik-bintik, jangan sampai ada kontak fisik sama yang bersangkutan," katanya.

Budi meyakini masyarakat yang lahir sebelum era vaksinasi cacar di tahun 1980, memiliki tingkat antibodi yang lebih kuat dari masyarakat yang lahir setelahnya.

Terkait kejadian kematian akibat cacar monyet, Budi menyebut angkanya di dunia sangat rendah. Dari sekitar 35 ribu kasus yang dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga sekarang yang teridentifikasi meninggal mencapai 12 orang.

Penyebab utama pasien Monkeypox meninggal dipicu bakteri dari garukan jari maupun tangan yang menginfeksi jaringan paru-paru atau otak. (sds)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :