Kenaikan Suku Bunga the Fed Di Atas Angin, Kurs Jisdor Melemah ke Rp14.351 per Dolar AS
JAKARTA, BELASTING—Kurs rupiah JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Rabu (20/4/2022), melemah 4 poin menjadi Rp14.351.
Sebelumnya, Selasa (19/4/2022), kurs Bank Indonesia (BI) atau kurs rupiah JISDOR terhadap dolar AS berada pada level Rp14.347.
Di pasar spot pada penutupan hari ini, Rabu (20/4/2022), rupiah juga ditutup melemah 17 poin atau 0,12% ke Rp14.357 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,34% ke 100,61.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS sempat naik ke puncak baru dua dekade terhadap semua mata uang, didukung lebih banyaknya pejabat the Fed yang pro suku bunga naik.
Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan jika gangguan rantai pasokan global terus berlanjut, pembuat kebijakan perlu mengambil tindakan yang lebih agresif untuk menurunkan inflasi.
Sebelumnya Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan dia 'nyaman' dengan putaran kenaikan suku bunga tahun ini yang mencakup dua kenaikan 50 basis poin, menandai peningkatan dari sebulan yang lalu.
Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS juga terus naik menuju tertinggi selama beberapa tahun, dengan investor bersiap untuk Federal Reserve AS menaikkan suku bunganya secara agresif dalam beberapa bulan.
Dari sisi internal, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) Maret 2022 kembali mencatat surplus yaitu sebesar US$4,53 miliar, lebih tinggi dari surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$3,83 miliar.
Surplus neraca perdagangan telah berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Adapun Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Surplus neraca perdagangan Maret 2022 bersumber dari kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah peningkatan defisit neraca perdagangan migas.
Pada Maret 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas mencapai US$6,62 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$5,74 miliar.
Perkembangan positif tersebut didukung oleh meningkatnya ekspor nonmigas dari US$19,48 miliar pada Februari 2022 menjadi US$25,09 miliar pada Maret 2022.
Peningkatan ekspor nonmigas terutama bersumber dari ekspor komoditas berbasis sumber daya alam yang membaik, seperti batu bara, besi dan baja, serta lemak dan minyak nabati.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan nilai impor Indonesia pada Maret 2022 mengalami peningkatan US$21,97 miliar atau naik sekitar 32,02% (mom) dibandingkan dengan bulan Februari 2022.
"Walaupun data onternal bagus, tetapi guncangan sentimen eksternal sangat kuat bahkan indek dolar sudah di atas 100 sehingga rupiah kembali terdepresiasi, walaupun tidak terlalu dalam pelemahannya," ujarnya.
Untuk perdagangan besok, Kamis (21/4/2022), Ibrahim memperkirakan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif tetapi ditutup melemah pada rentang Rp14.350 - Rp14.380. Berikut kurs jisdor BI periode 6 - 20 April 2022:
No | Tanggal | Kurs |
1 | 20 April 2022 | Rp14.351,00 |
2 | 19 April 2022 | Rp14.347,00 |
3 | 18 April 2022 | Rp14.356,00 |
4 | 14 April 2022 | Rp14.349,00 |
5 | 13 April 2022 | Rp14.359,00 |
6 | 12 April 2022 | Rp14.364,00 |
7 | 11 April 2022 | Rp14.370,00 |
8 | 8 April 2022 | Rp14.365,00 |
9 | 7 April 2022 | Rp14.359,00 |
10 | 6 April 2022 | Rp14.364,00 |
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya mengatakan tahun 2022 ini Bank Indonesia akan melakukan triple intervention guna mengantisipasi normalisasi kebijakan moneter global.
“BI juga akan melalukan penyerapan likuiditas secara bertahap dengan mempertimbangkan kredit perbankan dan penerbitan SBN pemerintah,” katanya. (Isa)
KOMENTAR
Silahkan berikan komentar dengan baikTulis Komentar Anda :