KURS SPOT RUPIAH

AS Rilis Sanksi Penjualan Surat Utang Rusia, Rupiah Menguat ke Rp14.337 per Dolar AS

Presiden AS Joe Biden baru saja mengumumkan sanksi yang menyasar penjualan surat utang asing Rusia.

By | Rabu, 23 Februari 2022 16:31 WIB

JAKARTA, BELASTING—Nilai tukar rupiah ditutup menguat 28,5 poin atau 0,2% dari Rp14.366 per dolar AS ke Rp14.337 per dolar AS di perdagangan pasar spot, Rabu (23/2/2022). 

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah pada level Rp14.355 per dolar AS, menguat tipis dari posisi kemarin Rp14.362 per dolar AS.

Adapun mata uang lain di Asia terlihat bergerak menguat. Yen Jepang naik 0,03%, dolar Singapura naik 0,07%, peso Filipina naik 0,66%, rupee India naik 0,43%, yuan China naik 0,09%, dan baht Thailand naik 0,54%.




Adapun dolar Hong Kong dan won Korea Selatan minus masing-masing 0,02% dan minus 0,08%. Sementara ringgit Malaysia bertahan alias tidak berubah.

Di sisi lain, mata uang di negara maju menguat. Franc Swiss naik 0,03%, dolar Kanada naik 0,36%, dolar Australia naik 0,46%, poundsterling Inggris naik 0,24%, dan euro Eropa naik 0,12%.

Penguatan mayoritas mata uang di kawasan Asia terjadi seiring dengan perkembangan terbaru relasi antara Amerika Serikat dan Rusia.



Presiden AS Joe Biden baru saja mengumumkan sanksi yang menyasar penjualan surat utang asing Rusia di luar negeri. Dengan demikian, Rusia akan terisolasi dari pembiayaan asing.

Sanksi ini akan menargetkan dua bank milik pemerintah Rusia, VEB.RF dan Promsvyazbank. Amerika Serikat menyebutkan dua bank ini memegang kendali atas aset senilai US$80 miliar.

Kedua bank tersebut juga diketahui mendukung pembiayaan sektor pertahanan dan pembangunan ekonomi Rusia.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan menguatnya dolar AS terhadap mata uang lain terkait dengan langkah Rusia yang mengerahkan pasukannya ke wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

"Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur sebagai wilayah merdeka pada Senin, dan memerintahkan Angkatan Darat Rusia mengerahkan pasukan ke daerah itu," katanya, Rabu (23/2/2022).

Ibrahim juga mengungkapkan seorang pejabat senior AS mengatakan langkah tersebut belum merupakan 'invasi lebih lanjut' yang akan memicu sanksi paling keras, tetapi kampanye yang lebih luas bisa datang kapan saja.

Selain itu, katanya Inggris, Prancis dan Jerman setuju untuk menanggapi pengakuan Rusia atas wilayah yang memisahkan diri dengan sanksi, dan Gedung Putih mengatakan akan mengumumkan tindakan lebih lanjut. (Isa)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :