"Masa Depan Penerimaan Negara Tak Bisa Digantungkan pada Nasib Baik"

DALAM salah satu artikelnya di Kompas, dosen UI yang juga mantan Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri punya kalimat yang menarik atas kinerja penerimaan yang jauh menembus target pada 2021.
"Kita perlu mengapresiasi kinerja pemerintah untuk penerimaan negara di 2021 yang melampaui target. Namun kita juga harus adil: kita cukup beruntung karena perbaikan harga komoditas dan energi," katanya.
Chatib lalu menyitir pada 2021, penerimaan negara tumbuh 21,6%, dengan pertumbuhan pajak penghasilan (PPh) nonmigas 14,73%, PPh migas tumbuh 60%, dan penerimaan negara bukan pajak naik 31,5%..
"Kenaikan harga komoditas dan energi membantu kenaikan penerimaan negara secara signifikan. Pertanyaannya, sampai kapan? Masa depan penerimaan negara tak bisa digantungkan pada nasib baik," katanya.
Chatib seperti ingin mengingatkan apa yang terjadi pada 2008, saat tax ratio melejit hingga mencapai rekor tertingginya akibat booming komoditas seperti yang terjadi pada 2021 dan 2022, yaitu 13,3%.
Tahun berikutnya, 2009, ketika booming komoditas itu berakhir, tax ratio pun kembali anjlok, dan anjloknya ini sangat signifikan, yakni ke level 11,04%. (Isa)
KOMENTAR
Silahkan berikan komentar dengan baikTulis Komentar Anda :
TERPOPULER

-
ADMINISTRASI PAJAK
Kantor Pajak Buka Layanan Saat Libur Panjang
-
-
PENEGAKAN HUKUM PAJAK DAERAH
Pemkot Padang Tempel Stiker Merah di 11 Hotel dan Restoran Nakal Tak Bayar Pajak
-
-
PENERIMAAN PAJAK
DJP Himpun Setoran PPN PMSE Rp2,43 Triliun Hingga Mei 2023