SRI MULYANI INDRAWATI:

"Barangsiapa Menyerahkan Diri Sepenuhnya kepada Allah.."

Menkeu Sri Mulyani mengutip Alquran Surat Al Baqarah ayat 112 dalam Sidang Paripurna DPR. Tepatkah?

By | Sabtu, 08 Oktober 2022 12:28 WIB

TAK DINYANA tak disangka, alih-alih mengutip pendapat terbaru dari ekonom terkenal tentang situasi ekonomi terkini, Menkeu Sri Mulyani Indrawati justru mengutip sesuatu yang jarang.

Dalam pidato Pendapat Akhir Pemerintah tentang RAPBN 2023 di Rapat Paripurna DPR pengesahan UU APBN 2023, Kamis (29/9/2022), Menkeu mengutip Alquran Surat AL Baqarah ayat 112.

"Mari kita berkolaborasi di dalam perbuatan baik menjaga Indonesia, menjaga APBN. Seperti dikatakan, barang siapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya, dan tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati," katanya.




Kalau kita cermati, konteks surat Al Baqarah ayat 112 itu sebenarnya sangat debatable kalo digunakan untuk APBN, bahkan bisa jadi tidak tepat kalau merujuk pada tafsir Kementerian Agama RI (tafsir Ibnu Katsir).

Tafsir Kemenag itu menyebutkan ayat tersebut mengandung makna bahwa Allah S.W.T tidak membenarkan anggapan masing-masing golongan Ahli Kitab bahwa hanya golongan merekalah yang masuk surga.

Sebab, rahmat Allah S.W.T tidak hanya dimonopoli oleh sesuatu bangsa atau sesuatu golongan, tetapi akan didapat oleh siapa saja yang berusaha mendapatkannya selama ia beriman dan beramal saleh.



Sebagai ketegasan, Allah S.W.T memberikan pernyataan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan membuktikan imannya itu dengan amal yang ikhlas, maka ia akan memperoleh pahala.

Allah S.W.T tidak akan menyia-nyiakan amal baik seorang hamba. Ayat ini juga menunjukkan iman semata tidak cukup untuk menjamin tercapainya kebahagiaan seseorang, tetap hendaknya disertai amal saleh.

Allah S.W.T telah menetapkan di dalam Alquran bahwa apabila disebut kata-kata iman selalu diiringi oleh amal baik, seperti tampak dalam Surat An Nisa' ayat 24.

"Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik ia laki-laki maupun wanita sedangkan ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walaupun hanya sedikit."

Juga surat Al Anbiya' ayat 94: "Maka barangsiapa yang mengerjakan (barang sedikit pun) dari amalan-amalan yang saleh sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu."

Apabila mereka itu telah berserah diri kepada Allah dan beramal, maka mereka itu tidak perlu merasa khawatir dan bersedih. Lain halnya orang-orang yang tersesat oleh sesembahan berhala dan tersesat dari petunjuk Allah.

Di antara tabiat orang-orang mukmin ialah apabila mereka itu ditimpa oleh sesuatu yang tidak disenangi, mereka akan menyelidiki sebab-sebabnya dan berusaha keras untuk mengatasinya.

Kalau belum teratasi, mereka menyerahkan persoalan itu kepada Allah. Niat mereka sedikit pun tidak kendor dan hati mereka menyadari untuk mengatasi semua kesulitan itu ia menyerahkan diri kepada Allah S.W.T.

Adapun tabiat orang-orang yang tidak beriman ialah takut menghadapi masa depan mereka dan selalu rusuh hatinya menghadapi segala sesuatu yang akan menimpa.

Maka apabila mereka ditimpa malapetaka, mereka kebingungan dan tidak tahan menghadapi kesusahan itu, dan tidak dapat mencari jalan keluar.

Apakah tafsir ini tepat untuk APBN 2023 yang membuat target penerimaan penerimaan Ditjen Pajak begitu rendahnya? (Isa)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :