BEIJING, BELASTING—Kementerian Keuangan China menyatakan akan mengenakan pajak atas rokok elektrik yang berlaku efektif mulai besok, 1 November 2022.

Kementerian Keuangan China mengumumkan penetapan tarif pajak sebesar 36% untuk produksi atau impor rokok elektrik. Kemudian beban pajak sebesar 11% dikenakan untuk distribusi rokok elektrik grosiran.

“Pengenaan pajak rokok elektrik mulai 1 November, dan akan dikategorikan dalam pajak konsumsi rokok," tulis keterangan Kemenkeu China, seperti dilansir globaltimes.cn dikutip Senin (31/10/2022).

Kebijakan terkait cukai rokok elektrik tersebut resmi diumumkan oleh Kementerian Keuangan China bersama unit kerja di bawahnya, yaitu General Administration of Customs atau kepabeanan dan cukai  China, serta The State Taxation Administration (STA) atau otoritas pajak China.

Pemerintah China membuat regulasi cukai rokok elektrik dengan tujuan untuk meningkatkan penerimaan negara, serta menciptakan iklim berusaha yang adil bagi para pelaku usaha tembakau.

Selain itu, kebijakan tersebut juga diterapkan guna membatasi pemakaian atau peredaran barang kena cukai yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Sejalan dengan itu, State Tobacco Monopoly Administration (STMA) China, yakni lembaga pemerintah China yang bertugas mengatur penjualan produk tembakau di bawah Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, juga sepakat akan hal serupa.

Pihak STMA melaporkan pada tahun 2021, sudah ada regulasi yang mewajibkan perusahaan rokok elektrik mendapatkan lisensi untuk menjalankan bisnis dan melakukan penjualan kepada konsumen.

Dilansir dari globaltimes.cn, para ahli turut mengatakan pendapatan dari penjualan tahunan produsen rokok elektrik di China sedikitnya 20 miliar yuan atau setara US$27,36 miliar. Hal itu menyumbang tambahan pendapatan sedikitnya 10 miliar yuan bagi pemerintah pusat. (das)