KEBIJAKAN PAJAK INTERNASIONAL

Main di Piala Dunia, Atlet Bola Bisa Ditagih Pajak Penghasilan

Para pebola bisa saja ditagih PPh karena dapat bonus bermain di Qatar

By | Senin, 19 Desember 2022 15:43 WIB

Timnas Argentina memenangkan Piala Dunia 2022 Qatar (foto:qatar2022.qa)
Timnas Argentina memenangkan Piala Dunia 2022 Qatar (foto:qatar2022.qa)

DOHA, BELASTING - Hajatan Piala Dunia Qatar 2022 selesai dengan Argentina yang keluar sebagai juara. Namun, implikasi pajak bisa saja muncul bagi para pemain yang sudah bertanding.

Direktur Global Tax Research and Consulting, Pat Jurgens mengatakan FIFA sudah menyiapkan anggaran sejumlah US$440 juta atau setara Rp6,8 triliun bagi tim nasional yang berpartisipasi. Hadiah paling besar didapatkan Timnas Argentina dengan uang sejumlah US$42 juta atau setara Rp653 miliar sebagai tim pemenang.

Kemudian disusul runner-up Prancis yang menerima US$30 juta. Kemudian Kroasia mendapatkan US$27 juta dan Maroko mendapatkan US$25 juta. Tim yang berlaga hingga perempat final, masing-masing mendapatkan US$17 juta dan yang paling kecil tim yang bertanding hanya sampai fase grup mendapatkan US$9 juta.




"Secara umum, pemain akan dibebaskan dari pajak dari negara tuan rumah. Tetapi para pemain dapat ditagih pajak di negara mereka terdaftar sebagai residen atau subjek pajak dalam negeri baik di negara asal atau yurisdiksi tempat bermain reguler," katanya dikutip Senin (19/12/2022).

Pat Jurgens menyampaikan negara tuan rumah dipastikan tidak dapat memungut pajak atas hadiah yang diterima pemain. Pasalnya, FIFA memberikan syarat pemberian relaksasi pajak bagi negara yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah, termasuk Qatar.

Pemerintah Qatar juga sudah memberikan jaminan relaksasi pajak bagi setiap pihak yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam penyelenggaraan Piala Dunia. Oleh karena itu, potensi pemajakan dapat dipicu oleh negara tempat asal pemain atau negara tempat pemain berkompetisi.



Menurutnya, regulasi pajak untuk atlet internasional dibuat makin ketat oleh negara Eropa. Hal tersebut untuk mempersempit ruang terjadinya penghindaraan pajak seperti kasus yang melibatkan pesepakbola internasional seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

"Intinya pada tingkat praktis, FIFA, tim nasional dan pemain sepak bola akan bebas dari pajak penghasilan atas partisipasi di Piala Dunia. Hanya saja para pemain berpotensi memicu tagihan pajak yang umumnya dikenakan di negara asal atau tempat mereka berkompetisi," ulasnya. (das)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :