BANJARBARU, BELASTING—Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Provinsi Kalimantan Selatan mencatat realisasi pajak daerah sudah tembus target 2022 dan terkumpul sejumlah Rp3,7 triliun dari target Rp3,5 triliun.

Kepala Bakeuda Kalsel Subhan Nor Yaumil mengatakan realisasi tersebut ditopang oleh Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). PBBKB terkumpul sejumlah Rp2 triliun dari target Rp1,9 triliun.

“Pendapatan dari BBN-KB yang melebihi target ini membuktikan daya beli masyarakat sudah tinggi,” ujarnya seperti dilansir kalsel.prokal.co, pada Rabu (28/12/2022).

Sebagai tambahan informasi, PBBKB adalah pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu semua jenis bahan bakar cair atau gas yang digunakan untuk kendaraan bermotor.

Subhan menjelaskan capaian penerimaan PBBKB merupakan yang tertinggi dibandingkan jenis pajak lain yang dipungut Pemprov Kalsel. Dia menerangkan ada 5 jenis pajak daerah yang menjadi kewenangan Pemprov.

Itu terdiri dari PBBKB, pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), pajak air permukaan (PAP), dan pajak rokok. Namun, Subhan hanya menyampaikan capaian dari 3 jenis penerimaan pajak daerah selain PBBKB.

Dia menyebutkan realisasi sektor PKB sedikitnya sejumlah Rp841 miliar dari target senilai Rp805 miliar. Selanjutnya, BBNKB terkumpul sejumlah Rp572 miliar atau sebesar 105,5% dari target Rp542 miliar.

Subhan juga menyebutkan pajak air permukaan (PAP) terealisasi sejumlah Rp8,47 miliar. Namun dia menilai penerimaan PAP masih rendah lantaran belum mencapai target yang dipatok tahun ini senilai Rp10 miliar.

Dia menambahkan PKB dan BBNKB bisa menembus target karena turut didorong program pemutihan denda pajak. Program itu digelar Pemprov pada 3 Oktober-24 Desember 2022. Ada keringanan seperti pembebasan sanksi administrasi denda keterlambatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

“Sedikit banyak, dengan adanya relaksasi, menambah penerimaan yang signifikan,” kata Subhan. (das)