JAKARTA,BELASTING - Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Nusa Tenggara menilai adanya tambahan potensi penerimaan pajak dari kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara, Syamsinar mengatakan potensi tambahan penerimaan pajak datang dari berbagai proyek yang masuk ke KEK Mandalika. Potensi tersebut berlaku untuk pungutan pajak pusat dan pajak daerah.

"Mandalika yang terkenal saat ini pastinya memiliki efek pada sektor sampingan misalnya, travel, restoran dan hotel," katanya dikutip Rabu (25/1/2023).

Syamsinar menjelaskan berbagai proyek yang masuk ke KEK Mandalika sudah memberikan dampak positif pada penerimaan pajak sepanjang 2022. Kegiatan ekonomi yang meningkat diharapkan diikuti dengan optimalnya penerimaan pajak.

Kerja sama akan dilakukan Kanwil DJP Nusra untuk mengoptimalkan penerimaan perpajakan dari KEK Mandalika. BUMN PT Pos Indonesia salah satu yang melakukan kerja sama dalam pungutan bea meterai.

"Kami melihat pada tahun 2022 juga sudah meningkat untuk capaian perpajakan KEK Mandalika ini," ulasnya.

Sementara itu, Eksekutif General Manager Pos Indonesia cabang Mataram, Sigit Sugiharto menyampaikan masih ada potensi bisnis yang bisa dikembangkan di KEK Mandalika. Hal tersebut bersamaan dengan upaya optimalisasi penerimaan perpajakan dari bea meterai.

Potensi bisnis yang terus berkembang di KEK Mandalika adalah aktivitas pengiriman dokumen bisnis. Oleh karena itu, dibuat layanan pos yang beroperasi selama 24 jam dengan sistem jemput bola pengiriman dokumen bisnis.

Dengan demikian, PT Pos Indonesia mengamankan kebutuhan meterai untuk KEK Mandalika, sekaligus menekan peredaran meterai palsu.

"Kami berupaya mengamankan penerimaan pajak dengan menekan potensi meterai palsu yang beredar di kawasan tersebut," tambahnya dilansir Lombok Post. (das)