JAKARTA,BELASTING - Mantan pejabat Ditjen Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo membatah memiliki tim profesional yang terdiri dari konsultan pajak.

Rafael Alun Trisambodo menyampaikan bantahan menggunakan tim profesional, termasuk konsultan pajak yang disebut oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dia menantang agar dibuktikan seperti apa tudingan indikasi pencucian uang yang dilakukannya.

"Saya tidak pernah menggunakan jasa konsultan pajak, jika memang diduga ada bantuan dari konsultan pajak mohon dijelaskan bantuannya seperti apa," katanya dikutip Minggu (26/3/2023).

Mantan Kabag Umum Kanwil DJP Jaksel II itu memaparkan komitmen untuk kooperatif terhadap pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK dan Itjen Kemenkeu. Dia menjamin tidak akan kabur ke luar negeri seperti yang banyak diberitakan belakangan ini.

Menurutnya, dia selalu patuh terhadap setiap panggilan pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK dan internal Kemenkeu. Hal tersebut dilakukan untuk mengklarifikasi sumber harta dalam LHKPN yang mencapai Rp56,1 miliar.

"Tidak ada sedikit niat saya untuk kabur ke luar negeri, untuk pergi dari sini," ulasnya.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melakukan pemblokiran sejumlah rekening perbankan milik pihak yang berkaitan dengan Rafael Alun Trisambodo.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan sejumlah rekening bank diblokir karena diduga terlibat aksi pidana pencucian uang yang dilakukan Rafael Alun. Salah satunya adalah konsultan pajak.

Dugaan awal PPATK, konsultan pajak yang rekeningnya diblokir berperan sebagai nominee yang menampung aliran harta dari RAT.

"Iya ada pemblokiran terhadap konsultan pajak, diduga sebagai nominee RAT," katanya. (das)