JAKARTA,BELASTING - Pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggaran negara (LHKPN) 2022, termasuk Dirjen Pajak Suryo Utomo.

Dirjen Pajak Suryo Utomo menyampaikan LHKPN 2022 dengan total harta kekayaan senilai Rp18,3 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan LHKPN 2021 dengan nilai harta senilai Rp14,4 miliar. Dengan kata lain, harta kekayaan Suryo Utomo meningkat Rp3,86 miliar sepanjang 2022.

"Total harta kekayaan naik 26,76%," tulis LHKPN KPK dikutip Senin (8/5/2023).

Harta tanah dan bangunan yang dilaporkan Suryo Utomo dalam LHKPN 2022 mencapai Rp14,9 miliar. Jumlah itu naik 5,25% dibandingkan nilai dalam LHKPN 2021 senilai Rp14,1 miliar.

Nilai harta tanah dan bangunan mengalami kenaikan sejumlah Rp743 juta pada 2022. Suryo Utomo memiliki 26 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa wilayah seperti Kota Bekasi, Jakarta Selatan dan Kota Bogor, Jawa Barat.

Selanjutnya, untuk harta dalam bentuk alat transportasi dan mesin dilaporkan dalam LHKPN 2022 senilai Rp947 juta. Angkanya tidak mengalami perubahan dibandingkan LHKPN 2021 dengan nilai yang sama.

Pada bagian harta bergerak lainnya, Suryo Utomo melaporkan dalam LHKPN 2022 sejumlah Rp1,09 miliar. Jumlahnya menurun dibandingkan LHKPN 2021 senilai Rp1,5 miliar.

Harta dalam bentuk surat berharga tercatat tidak dimiliki oleh Suryo Utomo.

Peningkatan besar terjadi pada harta kas dan setara kas. Dalam LHKPN 2022, Suryo Utomo melaporkan harta kas dan setara kas senilai Rp4,7 miliar. Jumlah itu meningkat 70,85% dibandingkan LHKPN 2021 senilai Rp2,7 miliar atau meningkat Rp1,9 miliar sepanjang tahun lalu.

Lalu, angka hutang tercatat menurun pada tahun lalu. Suryo Utomo melaporkan nilai hutang dalam LHKPN 2022 senilai Rp3,4 miliar. Jumlah itu menurun 31,72% dibandingkan angka hutang dalam LHKPN 2021 senilai Rp5 miliar. (das)