PABRIK MOBIL LISTRIK

Indonesia Siapkan Sederet Insentif Fiskal Buat Vinfast

Indonesia menyiapkan sederet insentif fiskal bagi Vinfast yang akan membangun pabrik mobil listrik.

By | Jum'at, 12 Januari 2024 09:20 WIB

Pada tahap awal, mobil Vinfast akan masuk ke Indonesia dengan status produk impor utuh (CBU). - Foto Vinfast
Pada tahap awal, mobil Vinfast akan masuk ke Indonesia dengan status produk impor utuh (CBU). - Foto Vinfast

BELASTING, Jakarta--Pemerintah Indonesia akan memberikan sejumlah insentif fiskal yang bisa dimanfaatkan oleh Vinfast, pabrikan mobil listrik asal Vietnam yang berencana membangun pabriknya di Indonesia mulai kuartal pertama 2024.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya akan memfasilitasi rencana VinFast yang ingin berinvestasi di Indonesia, dengan total penanaman modal US$1,2 miliar untuk memproduksi kendaraan listrik di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi rencana investasi VinFast, karena akan mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” kata Menteri Agus dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (12/1/2024).




Hal itu disampaikan Menperin dalam kunjungan kerjanya di Vietnam, sekaligus mendampingi agenda Presiden RI Joko Widodo di Negeri Naga Biru, Kamis-Sabtu (11-13/1/2024). 

Dalam kunjungan kerjanya, Menperin mengawali pertemuan dengan perwakilan VinFast, termasuk Manufacturing Division Deputy CEO of VinFast Phạm Nhat Quan Anh, CEO VinFast Indonesia & Malaysia Tran Quoc Huy, Director of GSM-Xanh SM Nguyen Van Thanh, serta Senior Assistant to the Chairman International Relations Director, Nguyen Đuc Thanh.

VinFast menyampaikan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim usaha yang kondusif. Hal ini yang membuat VinFast berminat untuk menggelontorkan dananya pada tahap awal pembangunan pabrik US$200 juta mulai 2024.



“VinFast sedang mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Kebutuhan lahannya 240 hektar,” ungkap Agus. 

Adapun total kapasitas pabrik 50.000 unit per tahun, dengan target penyerapan tenaga kerja 1.000-3.000 orang. Pabrik ini akan beroperasi mulai 2026.

VinFast akan berkolaborasi dengan perusahaan dalam negeri untuk proses produksi, serta bermitra dengan perusahaan transportasi dan penyedia jasa teknologi dalam ekspansi ke segmen kendaraan taksi listrik. 

“VinFast juga berminat untuk membuat bis listrik, bahkan mereka juga ingin berinvestasi di IKN,” imbuhnya.

Terkait rencana investasi VinFast ini, Indonesia menawarkan sederet insentif yang bisa dimanfaatkan perusahaan industri kendaraan listrik tersebut, seperti tax holiday, tax allowance, insentif bea masuk, serta pajak penjualan barang mewah (PPnBM). 

Perusahaan bisa melakukan uji pasar dengan CBU impor dengan memanfaatkan fasilitas pajak bea masuk 0% dan pajak barang mewah 0%, sesuai Peraturan Menteri Investasi (BKPM) No. 6 Tahun 2023.

Pada tahap produksi, perusahaan juga bisa memanfaatkan fasilitas tarif 0% untuk skema impor completely knock down (CKD) atau incompletely knock down (IKD) yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No 29 Tahun 2023. 

Selain itu, fasilitas pajak barang mewah 0% juga dapat dimanfaatkan, jika mencapai persyaratan minimum kandungan lokal sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden No 79 Tahun 2023.

Vinfast akan memulai debut perdana di pasar Indonesia dengan turut tampil di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, 15-25 Februari. Model yang akan dipamerkan di antaranya VF e34, VF 5, dan VF 6.



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :