Ketum PBNU Maklumi Keputusan Pemerintah Naikkan Harga BBM
MEDAN, BELASTING -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyatakan memaklumi mengapa pemerintah menaikkan harga BBM.
Ini disampaikan Yahya saat membuka acara Kaderisasi Wilayah NU Sumatra Utara XVIII di Medan, Jumat (9/9/2022).
"Kebijakan kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah merupakan pilihan sulit di tengah situasi pelik ini. Namun, kami memaklumi kenapa pemerintah menaikkan BBM," katanya dalam keterangan resmi.
Menurutnya, bila pemerintah tidak mengambil keputusan menaikkan harga BBM, maka keadaan akan semakin lebih sulit.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, lalu non-subsidi jenis Pertamax, pada Sabtu, 3 September 2022 lalu.
Kenaikan BBM di tengah inflasi yang sudah tinggi ini, mencapai 4,69% pada Agustus 2022 (yoy) otomatis akan membuat inflasi makin tinggi.
Kementerian Keuangan sudah memproyeksikan inflasi akan mencapai 6,6% hingga 6,8% di akhir tahun karena kenaikan ini.
Dalam catatan Belasting, proyeksi inflasi 6,8% ini sudah jauh melampaui batas maksimum inflasi yang awalnya ditargetkan sendiri oleh pemerintah di asumsi makro APBN 2022, yaitu sebesar 4%. (bsf)
KOMENTAR
Silahkan berikan komentar dengan baikTulis Komentar Anda :