PILIHAN INVESTASI

Suku Bunga Berpotensi Terus Naik, Ini Kiat Atur Keranjang Investasi

Saat kebijakan moneter berubah, alokasi investasi perlu ditinjau ulang

By | Rabu, 28 September 2022 10:53 WIB

Ilustrasi (foto: Istimewa)
Ilustrasi (foto: Istimewa)

JAKARTA,BELASTING - Perubahan kebijakan moneter pada tingkat internasional mulai merembes ke lingkup domestik.

Dua bulan sudah Bank Indonesia (BI) melakukan penyesuaian suku bunga acuan  BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Pada Agustus 2022 suku bunga naik dari 3,5% menjadi 3,75% dan kembali naik pada September 2022 menjadi 4,25%.

Hal tersebut akan berdampak pada instrumen investasi. Data historis menunjukkan tingkat suku bunga yang meningkat akan mengubah kinerja instrumen investasi, khususnya pada reksa dana.




Saat suku bunga acuan bank sentral naik secara alami akan menekan instrumen investasi reksa dana di pasar modal dan surat utang swasta. Investasi pada pasar saham dan reksa dana pendapatan tetap menghadapi tantangan besar saat suku bunga acuan naik.

Sementara itu, kinerja investasi pada reksa dana pasar uang cenderung naik saat otoritas moneter mengerek naik suku bunga acuan.

Hal tersebut pernah terjadi saat BI meningkatkan suku bunga pada 2018. Instrumen investasi pada reksa dana pasar uang jauh lebih menguntungkan dibandingkan reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap.



Selain itu, pilihan investasi yang bisa dilakukan saat suku bunga meningkat adalah pada instrumen surat utang negara. Skema investasi ini secara umum menganut imbal hasil bersifat tetap atau floating dengan basis minimum tertentu yang sudah ditetapkan.

Hal tersebut bisa memberikan tambahan jaminan kepada investor dari risiko penurunan nilai investasi di tengah gejolak yang terjadi seperti saat ini. (das)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :