NERACA PERDAGANGAN

Ekspor Februari 2024 Turun, Surplus Dagang RI Kian Menipis

Ekspor pada Februari 2024 kembali mengalami penurunan, membuat surplus neraca perdagangan penipis.

By | Jum'at, 15 Maret 2024 22:33 WIB

Belasting, JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Februari 2024 kembali mengalami penurunan, membuat surplus neraca perdagangan penipis. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar menyampaikan bahwa ekspor nilai ekspor Indonesia pada Februari 2024 mencapai US$19,31 miliar atau turun 5,79% dibanding ekspor Januari 2024. 

"Dibanding Februari 2023, nilai ekspor turun 9,45%," katanya dalam paparan bulanan, Jumat (15/3/2024).




Ekspor nonmigas Februari 2024 mencapai US$18,09 miliar, turun 5,27% dibanding Januari 2024, dan turun 10,15% jika dibanding ekspor nonmigas Februari 2023.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2024 mencapai US$39,80 miliar atau turun 8,81% dibanding periode yang sama 2023. 

Sementara ekspor nonmigas mencapai US$37,19 miliar atau turun 9,24%.



Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Februari 2024, komoditas dengan penurunan terbesar dibanding Januari 2024 adalah besi dan baja sebesar US$622,5 juta (-27,08%).

Adapun peningkatan terbesar terjadi pada bijih, logam, terak, dan abu sebesar US$223,5 juta (+34,01%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Februari 2024 turun 7,64% dibanding periode yang sama 2023.

Hal yang sama terjadi pada ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 15,95%, sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 8,18%.

Nilai impor Indonesia Februari 2024 mencapai US$18,44 miliar, turun 0,29% dibandingkan Januari 2024 atau naik 15,84 persen dibandingkan Februari 2023.

Impor migas Februari 2024 senilai US$2,98 miliar, naik 10,42% dibandingkan Januari 2024 atau naik 23,82% dibandingkan Februari 2023.

Impor nonmigas Februari 2024 senilai US$15,46 miliar, turun 2,12% dibandingkan Januari 2024 atau naik 14,42% dibandingkan Februari 2023.

Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas Februari 2024, mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mengalami penurunan terbesar senilai US$112,0 juta (-3,91%) dibandingkan Januari 2024. 

Sementara peningkatan terbesar adalah kendaraan dan bagiannya US$87,5 juta (+13,36%). 

Neraca perdagangan Indonesia Februari 2024 mengalami surplus US$0,87 miliar, menipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mendekati US$2 miliar.

Surplus yang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebenarnya lebih tinggi, yakni US$2,63 miliar, akan tetapi tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas US$1,76 miliar.

Selama Januari–Februari 2024 sektor migas mengalami defisit US$3,06 miliar. Namun, masih terjadi surplus pada sektor nonmigas US$5,93 miliar sehingga secara total surplus US$2,87 miliar.

Surplus tersebut jauh lebih tipis dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu US$8,2 miliar.



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :