ASISTENSI UKM

Infiniti Sumber Alam Ekspor Perdana Kelapa dari Kendari

Ekspor perdana kelapa langsung dari Kendari itu berkat asistensi dua kantor pelayanan bea cukai.

By | Kamis, 14 Maret 2024 22:55 WIB

Biaya ekspor pun bisa terpangkas. - Foto DJBC
Biaya ekspor pun bisa terpangkas. - Foto DJBC

Belasting, JAKARTA-PT Infiniti Sumber Alam melakukan ekspor perdana kelapa sebanyak 84,5 ton langsung dari Kendari ke kota Hainan, China, Selasa (12/3/2024). Nilai ekspornya US$21.125 atau setara Rp331,134 juta.

PT Infiniti Sumber Alam, eksportir dan importir komoditas pertanian memiliki gudang di Kosambi, Kab Tangerang. Selama ini, ekspor kelapa dilakukan melalui melalui pelabuhan Makassar atau Surabaya.

Ekspor perdana kelapa Infiniti Sumber Alam langsung dari Kendari itu berkat asistensi dua kantor pelayanan bea cukai, yaitu Bea Cukai Kendari dan Bea Cukai Makassar. Biaya ekspor pun bisa terpangkas.




"Hal ini merupakan bagian dari inisiatif kami untuk meningkatkan kontribusi di sektor ekspor. Bea Cukai berkomitmen dalam memberikan dukungan berkelanjutan kepada UMKM berorientasi ekspor di berbagai daerah," ujar Kepala Subdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar.

Pelepasan ekspor perdana juga terlaksana di Makassar pada Selasa (12/3/2024). 

Sinergi Bea Cukai Makassar dan Export Center Makassar berbuah manis dengan berhasilnya CV Heskin Alfarizi mengekspor produknya berupa kemiri. Diketahui, ekspor 10,2 ton kemiri tersebut bernilai US$27.300.



Keberhasilan pelaksanaan ekspor perdana itu tak lepas dari dukungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sidenreng & Rappang, dan Tenaga Ahli Export Center Makassar.

CV Kemiri Sultan, eksportir existing binaan Bea Cukai Makassar, juga berkontribusi dengan membagikan ilmunya kepada CV Heskin Alfarizi sehingga mampu ekspor mandiri. 

Selain itu, Bea Cukai Makassar juga telah secara aktif memberikan asistensi dan edukasi serta pendampingan kepada para pelaku usaha UMKM yang berpotensi ekspor di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan. 

Hal itu merupakan perwujudan fungsi trade facilitator dan industrial assistance Bea Cukai. “Semoga ke depannya, semakin banyak UMKM asal Sulawesi Selatan yang mampu mengekspor produknya,” tutup Encep.



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :