KEBIJAKAN EKONOMI

BKF Kemenkeu Pantau Kinerja Ekspor saat Tren Pelemahan Ekonomi Global

Ekonomi nasional diklaim masih kebal terhadap ancaman global

By | Selasa, 18 Juli 2023 10:08 WIB

ilustrasi (foto: istimewa)
ilustrasi (foto: istimewa)

JAKARTA, BELASTING—Kinerja neraca perdagangan dalam negeri pada Juni 2023 surplus senilai US$3,45 miliar itu masih menunjukkan kekuatan eksternal Indonesia meski tengah terjadi pelemahan global.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu. Dia mengatakan posisi surplus neraca perdagangan RI kini bertahan 38 bulan berturut-turut.

"Kinerja neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus menunjukkan posisi keseimbangan eksternal Indonesia yang tetap kuat di tengah tren pelemahan pertumbuhan global, termasuk moderasi harga komoditas," ujarnya, Selasa (18/7/2023).




Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2023 surplus US$3,45 miliar. Surplus didapatkan lantaran nilai ekspor lebih tinggi dari nilai impor.

Adapun nilai ekspor pada Juni 2023 sejumlah US$20,61 miliar, sementara nilai impor berada di angka US$17,15 miliar. Kendati demikian, BPS menyampaikan kinerja keduanya mengalami penurunan.

Untuk kinerja ekspor Juni 2023, secara tahunan (year on year/yoy) mengalami penurunan sebesar 21,18% dibandingkan Juni 2022 yang senilai US$26,14 miliar. Kemudia secara bulanan (month to month/mtm) turun sebesar 5,08% dibandingkan posisi ekspor Mei 2023 yang sejumlah US$21,71 miliar.



Untuk kinerja impor Juni 2023, secara tahunan anjlok sebesar 18,35% yoy dibandingkan posisi Juni 2022 yang senilai US$21 miliar. Lalu secara bulanan anjlok pula sebesar 19,4% mtm dibandingkan impor Mei 2023 yang sejumlah US$21,28 miliar.

BPS menilai turunnya kinerja ekspor terjadi seiring dengan penurunan harga komoditas ekspor. Sejalan dengan itu, Febrio menyampaikan pemerintah akan memantau harga komoditas yang fluktuatif agar tidak berdampak buruk untuk laju ekspor.

"Perkembangan kinerja ekonomi global yang menunjukkan tren pelemahan, serta harga komoditas yang masih fluktuatif, akan terus kami pantau agar dampaknya terhadap laju ekspor dapat terus dimitigasi," tutur Febrio.



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :