BELASTING, Ambon--Bea Cukai Ambon melepas ekspor perdana belasan ton komoditas damar (natural gum copal) milik PT Nandi Indonesia ke pasar India, Selasa (14/11/2023).

Ekspor perdana ini merupakan hasil gali potensi di wilayah Maluku yang dilakukan Bea Cukai bersama Badan Karantina Pertanian Kelas I Ambon dan Disperindag Maluku.

Kepala Kantor Bea Cukai Ambon R. Teddy Laksmana menjelaskan dalam ekspor perdana ini, PT Nandi Indonesia berhasil mengekspor sebanyak 14.360 Kg damar dengan nilai ekspor mencapai US$14.360. 

“Barang ini dimuat di Ambon, tetapi akan terlebih dulu dikirim ke Tanjung Perak, Surabaya untuk dimuat ulang ke kontainer ekspor tujuan India,” jelasnya.

Ekspor perdana ini merupakan bukti bahwa produk-produk asal Maluku memiliki potensi yang besar untuk menembus pasar internasional. Harapannya ekspor perdana ini turut memberikan inspirasi bagi eksportir lain di wilayah Maluku agar dapat segera merealisasikan ekspornya. 

“Kami siap melayani dan memberikan asistensi kepada para pelaku usaha potensial di Maluku. Kami juga mengimbau, agar para pelaku usaha dapat mengoptimalkan beragam fasilitas kepabeanan,” pungkas Teddy.

TURUN

Badan Pusat Statitik melaporkan bahwa ekspor damar, termasuk dalam bentuk lak, getah Arab, dan getah damar (HS Code 1301), mengalami penurunan pada tahun ini.

Pengapakan sepanjang Januari-Oktober 2023 tercatat 34.103 ton (US$40,02 juta). Adapun pada periode yang sama tahun lalu mencapai 38,429 ton (US$56,83 juta).

Getal damar mendominasi dengan volume pengapalan sepanjang 10 bulan pertama tahun ini sebanyak 33,419 ton atau senilai US$36,721 juta.

India merupakan pasar utama komoditas damar Indonesia. Pada periode Januari-Oktober 2023, India menyerap ekspor getah damar Indonesia sebanyak 17,995 ton atau senilai US$18,74 juta.

Setidaknya, pengapalan perdana Nandi Indonesia, akan menambah pencapaian ekspor komoditas damar Indonesia. 

Getah damar digunakan sebagai bahan baku beragam industri, seperti korek api, plastik, plester, vernis cat, hingga kosmetik.