APBN

Apa Artinya Bila Keseimbangan Primer Negatif di APBN?

Keseimbangan primer adalah salah satu indikator untuk menilai kesehatan APBN.

By | Sabtu, 08 Oktober 2022 07:01 WIB

Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAKARTA, BELASTING – Postur APBN 2023 yang baru disahkan DPR pada 29 September 2022 lalu mencantumkan nilai keseimbangan primer negatif Rp156,75 triliun.

Apa artinya itu?

Artinya, pada 2023 pemerintah menarik utang untuk membayar bunga utang. Gali lubang tutup lubang.




Di APBN 2023, pemerintah mencantumkan rencana penarikan utang baru sebesar Rp696 triliun dan pembayaran bunga utang sebesar Rp441,4 triliun.

Ini berarti dana untuk membayar bunga utang Rp441,4 triliun akan berasal utang baru Rp696 triliun tersebut.

Inilah yang tercermin di keseimbangan primer, yang bisa bernilai positif atau negatif.



Secara definisi, “keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang”.

Rumus keseimbangan primer adalah sebagai berikut:

Keseimbangan primer = pendapatan negara – (total belanja negara – pembayaran bunga utang)

Sumber: Postur APBN 2014/DPR

Rumus ini karena total belanja negara biasanya sudah mencakup belanja bunga (pembayaran bunga utang) di dalamnya.

Jadi, sebelumnya total belanja negara dikurangi dulu dengan pembayaran bunga utang. Baru setelah itu pendapatan negara dikurangi hasil pengurangan tersebut.

Bila hasil akhirnya positif, artinya pendapatan negara cukup besar untuk menanggung belanja plus pembayaran bunga utang sekaligus.

Pasak tidak lebih besar daripada tiang. APBN berarti sehat.

Sebaliknya, bila hasil keseimbangan primer negatif, berarti pendapatan negara tidak cukup untuk menanggung belanja dan pembayaran bunga utang sekaligus.

Pasak lebih besar daripada tiang. Alias defisit.

Artinya negara harus menarik utang baru untuk membiayai defisit tersebut.

Yang juga berarti, bunga utang dibayar sebagian atau seluruhnya dari utang baru tersebut.

Status positif atau negatif keseimbangan primer jadi salah satu indikator kesehatan APBN sekaligus ketepatan penggunaan utang.

Bila keseimbangan primer negatif, misalnya, bisakah dikatakan utang telah digunakan untuk kegiatan produktif?

Jelas tidak.

Status negatif keseimbangan primer dengan sendirinya berarti utang tidak digunakan untuk kegiatan produktif, melainkan untuk membayar bunga utang lama. APBN berarti tidak sehat,

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyatakan APBN tidak sehat bila keseimbangan primer negatif.

Ini pernah disampaikan Sri ketika bicara postur RAPBN 2017.

“Keseimbangan primer yang negatif artinya pemerintah telah pada titik di mana kita meminjam untuk melakukan pembayaran interest rate. Jadi sebetulnya itu indikator bahwa kita meminjam bukan untuk investasi, tapi meminjam untuk men-service utang masa lalu,” katanya kepada awak media di kantor pusat Ditjen Pajak, 16 Agustus 2016.

“RAPBN [2017] ini sebenarnya kurang sehat, harus berhati-hati,” tambahnya.

Ketika itu defisit keseimbangan primer di RAPBN 2017 mencapai Rp124,4 triliun.

Bahkan bila keseimbangan primer terus negatif, itu artinya pemerintah ibarat terjerat pinjol (pinjaman online), hingga satu-satunya cara melunasi bunga utang adalah dengan mencari pinjaman baru di pinjol lain.

Tentu saja ada solusi lain untuk membuat keseimbangan primer jadi positif, yaitu negara mengurangi belanja.

Tapi mengurangi belanja juga bukan opsi mudah.

Sebab ada pengeluaran negara yang bersifat pasti dan tidak bisa ditawar, misalnya membayar gaji PNS, gaji TNI-Polri, atau membayar uang pensiun.

Itu pos-pos pengeluaran yang kecil kemungkinan akan disentuh. Tidak akan diutak-utik.

Selain itu juga ada program yang dinilai krusial seperti pengentasan kemiskinan, bansos, subsidi kesehatan, subsidi pendidikan, yang juga tidak bisa dengan mudah dipotong.

Yang biasanya dipotong adalah anggaran Kementerian/Lembaga (K/L), atau program-program pemerintah yang dinilai tidak prioritas.

Tapi mana yang prioritas atau tidak biasanya tergantung proses politik, dan lagi-lagi itu juga tidak mudah.

Begitulah dilema keseimbangan primer. (bsf)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :