LITERASI KEUANGAN

Keuangan Syariah Perlu Digitalisasi

Pangsa pasar keuangan syariah baru sekitar 10 persen dari keuangan nasional.

By | Minggu, 01 Oktober 2023 08:52 WIB

Tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah hasil survei 2022 masing-masing 9,14 persen dan 12,12 persen.
Tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah hasil survei 2022 masing-masing 9,14 persen dan 12,12 persen.

BELASTING, Yogyakarta--Pangsa pasar keuangan syariah baru sekitar 10 persen dari keuangan nasional. Digitalisasi perlu didorong agar industri ini dapat bersaing di era yang serba cepat dan mudah saat ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar memiliki potensi besar untuk pengembangan keuangan syariah.

"Berbagai cara harus dilakukan agar keuangan syariah semakin banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya dalam Forum Edukasi dan Temu Bisnis Akses Keuangan Syariah untuk UMKM Santri dan Mahasiswa (FEBIS) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (30/9/2023).




Menurutnya, saat ii pangsa pasar keuangan syariah baru sekitar 10 persen dari keuangan nasional. Oleh karena itu, digitalisasi merupakan sebuah kebijakan yang perlu diimplementasikan agar industri keuangan syariah dapat bersaing di era yang serba cepat dan mudah saat ini.

"Ini perlu dukungan masyarakat luas termasuk kaum santri untuk terus dikembangkan. Kita perlu memanfaatkan digitalisasi yang bisa memudahkan akses keuangan, tapi dengan tetap menjaga manajemen risiko supaya tetap dapat menjaga untuk perlindungan masyarakat," kata Agusman.

Edukasi dan literasi keuangan syariah, juga penting untuk terus ditingkatkan agar pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah semakin baik. Tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah hasil survei 2022 masing-masing 9,14 persen dan 12,12 persen.



OJK memandang penting untuk merancang program peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah terutama untuk santri, alumni santri dan mahasiswa (santripreneur).

"Kami berharap melalui kegiatan ini akan melahirkan lebih banyak entrepreneur santri untuk dapat mengoptimalkan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan keuangan syariah,” kata Agusman.

Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abdur Rozaki menyampaikan apresiasi kepada OJK atas penyelenggaraan kegiatan FEBIS.

“Sebagain besar mahasiswa kami santri. Karena santri di masa lalu tradisi wirausahanya kuat. Mari kita melihat masa depan, dengan acara seperti ini santri diberi akses, dimentorin, Insyaallah akan ada pelaku UMKM dan lahir konglomerat dari santri,” kata Abdur.

 



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :