STATISTIK EKONOMI

Pertumbuhan Ekonomi 2022 Jadi Prestasi Terbaik Pemerintahan Presiden Jokowi

Ditolong harga komoditas, 2022 jadi kinerja ekonomi terbaik administrasi Presiden Joko Widodo

By | Senin, 06 Februari 2023 19:03 WIB

ilustrasi (foto: freepik)
ilustrasi (foto: freepik)

JAKARTA, BELASTING—Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan realisasi pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31% dan itu merupakan angka pertumbuhan tertinggi sejak tahun fiskal 2013.

Adapun pertumbuhan ekonomi 2013 berada di angka 5,56%. Untuk pertumbuhan ekonomi tahun lalu, tercatat mencapai 5,3% setelah stagnan di 5%, dan bahkan kontraksi saat pandemi di 2020.

“Ini [pertumbuhan ekonomi 2022] tertinggi sejak tahun 2013, dan tahun 2013 tumbuhnya 5,56%,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam Rilis BPS, Senin (6/2/2023).




Secara terperinci, BPS memaparkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2013-2022. Pada 2013, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,56% secara kumulatif atau cumulative to cumulative/ctc.

Pada 2014, angka pertumbuhan ekonomi turun ke 5,01%, lalu kembali turun di 2015 dengan realisasi sebesar 4,88%. Pada 2016, laju pertumbuhan ekonomi naik sedikit menjadi 5,03%.

Selanjutnya, pada 2017 pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,07%, lalu di 2018 sebesar 5,17%, kemudian di 2019 sebesar 5,02%. Pada 2020 bertepatan dengan pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi anjlok dengan kontraksi sebesar 2,07%.



Kemudian pada 2021, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia naik menjadi 3,7%, dan pada 2022 naik ke angka 5,31%. Margo Yuwono menyebut kinerja ekonomi di 2022 menguat dan bisa mencapai level 5%.

Kepala BPS menambahkan selain tertinggi sejak 2013, pertumbuhan ekonomi 2022 secara nominal juga lebih tinggi dari tahun sebelum pandemi Covid-19, yakni di 2019.

Secara nominal, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) di 2019 senilai Rp10,95 ribu triliun. Selain itu, PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) di 2019 senilai Rp15,83 ribu triliun.

Sementara itu di 2022, PDB atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat senilai Rp11,71 ribu triliun, PDB atas ADHB senilai Rp19,59 ribu triliun, dan PDB per kapita senilai Rp71 juta atau US$4.783,9.

“Sehingga secara nominal PDB kita sudah lebih tinggi dibanding sebelum pandemi,” kata Margo Yuwono. (das)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :