GAGAL GINJAL

Mengenal Etilen Glikol yang Diduga Jadi Penyebab Gagal Ginjal

Cemaran EG ini pada akhirnya mampir ke industri farmasi karena memiliki rasa manis

By | Senin, 24 Oktober 2022 10:17 WIB

ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA, BELASTING—Isu kesehatan terkait dengan maraknya gagal ginjal pada anak dalam beberapa hari terakhir diduga karena cemaran zat Etilen Glikol (EG) pada sirop obat.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun mengehentikan sementara edaran obat jenis sirop karena mengandung cemaran zat EG ini.

Sebenarnya, apa itu Etilen Glikol dan dampaknya bagi kesehatan?




Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), EG merupakan senyawa industri yang ditemukan di banyak produk konsumen. 

Contoh produk yang mengandung EG yakni produk antibeku, cairan rem hidrolik, beberapa tinta bantalan stempel, pulpen, pelarut, cat, plastik, film, dan kosmetik.

Cemaran EG ini pada akhirnya mampir ke industri farmasi karena memiliki rasa manis. Namun etilen glikol terurai menjadi senyawa beracun dalam tubuh.



EG dan produk sampingannya yang beracun pertama-tama mempengaruhi sistem saraf pusat (SSP), kemudian jantung, dan akhirnya ginjal. Menelan EG dapat menyebabkan kematian.

Toksisitas etilen glikol sistemik dapat terjadi melalui konsumsi. Kemudian, menghirup uap etilen glikol dapat mengiritasi mata dan paru-paru tetapi tidak mungkin menyebabkan toksisitas sistemik.

Toksisitas EG disebut menjadi penyebab utama meningkatnya kasus gangguan ginjal akut pada anak selama satu bulan terakhir.

Diketahui, industri obat sudah pasti tidak akan menggunakan EG karena toksisitasnya. Meski demikian, cemaran EG bersifat impurities, dari propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin.

Melansir dari laman resmi ST Luke Hospital, gejala pertama konsumsi EG mirip dengan setelah minum alkohol (etanol). Dalam beberapa jam, efek yang lebih beracun menjadi jelas.

Seseorang mungkin termasuk mual, muntah, kejang-kejang, pingsan (penurunan tingkat kewaspadaan), atau bahkan koma.

Toksisitas EG dapat merusak otak, paru-paru, hati, dan ginjal. Keracunan menyebabkan gangguan tubuh, termasuk asidosis metabolik. Gangguannya cukup parah dan menyebabkan syok mendalam, kegagalan organ, dan kematian. Sedikitnya, 120 mililiter (sekitar 4 ons cairan) EG dapat menyebabkan kematian pada seseorang.

Orang yang keracunan EG perlu dirawat di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit dengan pemantauan ketat. Mesin pernapasan (respirator) juga diperlukan. (sds)



KOMENTAR

Silahkan berikan komentar dengan baik

Tulis Komentar Anda :